Tuesday, August 23, 2011

lirik bergabunglah bersama kholifah


Kalkulasikanlah kenyataan ini

autobiografi skenario demokrasi rumusan koleksi sejarah laut mati

hingga pembantaian fakta di bingkai nuansa pagi

sebusuk ceramah pengkafiran kasus misteri pesantren az-zaytun

buahkan sandi perjuangan palsu

persis dengan senyawa omong kosong jenin lenkari

membabat prasangka ortodok syria

yang membuat plato mendominasi al-quran di konsili NICEA

cerminan argumentasi mutakhir pembodohan reinkarnasi saurus

lupakanlah ruh para mujahid

ketika yasser arafat adalah syahid dan syekh ahmad yassin menjadi teroris

mungkin itu yang mebuat butiran peluru di tubuh hassan al-bana terlupakan

dan gamal abdul nasser berhak menjadi sejarah sandiwara smackdown



maka kami takkan berakhir

meski telah hitam warna angin dan air

meski tubuh terkoyak bersama seribu martir

walau terlemparkan untuk sekian kali lagi

belasan luka memar darah mengalir dari hidung kepala serdadu kuffar

mata hati membuta gelora perjalanan menunggu waktu hempaskan neraka

lalu kembali pada tangan mungil para pemberani

untuk sekali lagi lentingkan ketapel kayu

karena kami adalah peluru yang lahir dari tonggak bumi

hidup untuk menjadi saksi

pelita sejarah para pemegang risalah

hingga tiba satu episode lain saat tanah ini semakin merana

karena kami adalah doa dari batu pembakar mimpi

setia memegang kakbah

sabar mengiringi mentari senja

menemani kepalan tangan mungil para jundi kecil yang melintasi teriknya mentari

dari tanah yang diberkati

penjaga tauhid pada nilai keagungan tertinggi

untuk keyakinan kami yang luluh lantakkan semua peradaban dunia



penyiram taman-taman keluhuran

penghias surga-surga kepahlawanan



tanyakanlah tentang kami pada rumah-rumah negeri syam dan taman-tamannya

pada negeri irak dan pedesaannya

andalusia dan gedung-gedungnya

permata negeri mesir dan lembah-lembahnya

pada jazirah arabia dan padang saharanya

tanyakan tentang kami pada dunia dan penghuninya

pada padang-padang afrika

hingga tanah-tanah subur negeri azzam

padepokan-padepokan negeri persi

hingga lereng-lereng kaukasus

pada kegersangan komo dan sepanjang sungai loire

hingga lemabah-lembah sungai janube

pada setiap jengkal tanah di bumi ini

di setiap pemukiman di kolong langit ini

pada mereka semua terdengar berita tentang kepahlawanan kami

pengorbanan dan jasa-jasa kami

kabanggaan dan peninggalan-peninggalan kami

ilmu pengetahuan dan keindahan seni kami

pernahkah, pernahkah kalian dunia yang lebih mulia dan lebih terhormat?

yang lembut dan berkasih sayang

yang lebih agung dan lebih dahsyat

lebih unggul dan lebih cerdas daripada kami

di saat bumi tersesat dalam gelapnya abu lahab

kami tegakkan timbangan keadilan

diantara angkuhnya tongkat-tongkat abu jahal



kami bangun gedung ilmu pengetahuan

di saat orang mencampakkan ilmu dari rumah mereka

kami deklarasikan persamaan

di saat manusia menyembah para raja dan tuhankan kebohongan

kami hidupkan hati manusia dengan iman

kami hidupkan akal manusia dengan pengetahuan

kami hidupkan segenap manusia dengan kebebasan dan peradaban

kami bangun kota kuffah, basrah, kairo, dan baghdad

kami bangun peradaban syam, irak, mesir dan andalusia

kami dirikan baitul hikamh, madrasah dishamiyah,

universitas cordova hingga unversitas al-azhar

kami bangun dan makmurkan masjid al-ummawi, kubah al-zahra

sirra an-ba'a, al-zahra, al-hamra, sultan ahmad, dan taj mahal

maka terhiburlah setiap insan yang mengunjunginya

kami telah mengajar pada penduduk bumi ini tentang arti hidup yang sebenarnya

kamilah guru mereka

kami orang islam

dan kami

BUKAN TERORIS

No comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites